Minggu, 27 Oktober 2013

PEMBUATAN MEDIA NUTRIEN AGAR DAN STERILISASI

PEMBUATAN MEDIA NUTRIEN AGAR DAN STERILISASI


I. Tujuan
1. Untuk mengenal beberapa cara sterilisasi
2. Mengetahui macam-macam media dan pembuatannya
3. Memperoleh alat dan media yang steril
II. Dasar Teori
Pemindahan biakan secara aseptik merupakan salah satu cara sterilisasi, yaitu pembakaran. Sterilisasi adalah proses menghancurkan semua jenis kehidupan sehingga menjadi steril. Sterilisasi seringkali dilakukan dengan pengaplikasian udara panas. Ada dua metode yang sering digunakan, yaitu panas lembab dengan uap jenuh bertekanan. Sangat efektif untuk sterilisasi karena menyediakan suhu jauh di atas titik didih, proses cepat, daya tembus kuat dan kelembaban sangat tinggi sehingga mempermudah koagulasi protein sel-sel mikroba yang menyebabkan sel hancur. Suhu efektifnya adalah 121̊C pada tekanan 5 kg/cm2 dengan waktu standar 15 menit. Alat yang digunakan: pressure cooker, autoklaf dan retort. Panas kering, biasanya digunakan untuk mensterilisasi alat-alat laboratorium. Suhu efektifnya adalah 160̊C selama 2 jam. Alat yang sering digunakan pada umumnya adalah oven (Hadioetomo, 1993).
Agar biakan murni dapat dibuat, medium harus steril sebelum inokulasi; yaitu kita harus yakin bahwa tidak ada organisme hidup dapat berada dalam medium jika diinokulasi. Metode yang lazim digunakan untuk mensterilkan media ialah menempatkannya dalam otoklaf (sebetulnya panci masak bertekanan besar dan dielaborasi). Autoklaf menggunakan uap bertekanan untuk menaikkan suhu barang yang sedang disterilkan sampai suatu taraf yang mematikan semua bentuk kehidupan. Untuk sterilisasi rutin, autoklaf biasanya dioperasikan pada tekanan uap 15 lb/in2. Pada tekanan ini suhu menjadi 121̊C. Waktu yang diperlukan pada suhu ini adalah 15 sampai 20 menit. Apabila medium berukuran besar disterilkan, maka waktu yang diperlukan akan lebih panjang, karena panas memerlukan waktu untuk menembus bahan tersebut (Volk & Wheeler, 1993). 
Metode sterilisasi secara fisik dapat dipakai bila selama sterilisasi dengan bahan kimia tidak akan berubah akibat suhu yang tinggi atau tekanan yang tinggi. Cara kerja dari panas tersebut, bahwa panas membunuh mikroba karena mendenaturasi protein, terutama enzim dan membran sel. Panas kering membunuh bakteri karena oksidasi komponen-komponen sel. Daya bunuh panas kering tidak sebaik panas basah. Hal ini dibuktikan dengan memasukkan biakan mikroba dalam air mendidih akan cepat mematikan daripada dipanasi secara kering (Waluyo, 2005).
Media adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat hara (nutrien) yang berguna untuk membiakkan mikroba. Dengan menggunakan bermacam-macam media dapat dilakukan isolasi, perbanyakan, pengujian sifat fisiologis dan perhitungan sejumlah mikroba. Supaya mikroba dapat tumbuh baik dalam suatu media, maka medium tersebut harus memenuhi syarat-syarat, antara lain:
1.      harus mengandung semua zat hara yang mudah digunakan oleh mikroba,
2.      harus mempunyai tekanan osmosis,
3.      tegangan permukaan dan pH yang sesuai dengan kebutuhan mikroba yang akan tumbuh,
4.      tidak mengandung zat-zat yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba,
5.      harus berada dalam keadaan steril sebelum digunakan, agar mikroba yang ditumbuhkan dapat tumbuh dengan baik (Sutedjo, 1991).

Agar-agar, gelatin atau gel silika merupakan bahan untuk membuat medium menjadi padat. Namun, yang paling umum digunakan adalah agar-agar. Meskipun bahan utama agar-agar adalah gelatin, yaitu suatu kompleks karbohidrat yang diekstraksi dari alga marin genus Gelidium, namun sebagian besar mikroorganisme tidak dapat menggunakannya sebagai makanan sehingga agar-agar dapat berlaku hanya sebagai pemadat (Hadioetomo, 1993).
III. Alat
1.      Cawan Petri,
2.      Erlenmeyer,
3.      Tabung reaksi,
4.      Otoklaf,
5.      Pipet mohr,
6.      Sudip,
7.      Neraca analitik,
8.      Magnetic stirer,
9.      Hot plate dan
10.  Rak tabung reaksi
IV. Bahan
1.      Akuades,
2.      Kentang,
3.      Dextrose dan
4.      Agar-agar.
V. Prosedur Kerja
Standarisasi Praktikum
1.      Periksa autoclave dengan melihat kondisi aquades dibagian bawah dan kondisi umum autoclave (kebersihan, kabel, dll).
2.      Bungkus alat-alat gelas dan non gelas dengan kertas cokelat dengan cara sedemikian mungkin.
3.      Masukkan semua bahan dan alat kedalam keranjang sterilisasi dengan mengatur posisi yang mantap.
4.      Tutup autoclave dengan memutar alat penutup sesuai direksi manualnya.
5.      Setting waktu dan suhu.
6.      Kemudian tekan “START”.
7.      Tunggu sampai alarm berbunyi dan matikan dengan tekan tombol on/off dan cabut kabel.
8.      Ingat biarkan sampai tanda indikator tekanan betul-betul menunjukkan angka nol.
9.      Jangan dibuka sembarangan, jika tidak mengikuti aturan, autoclave akan meledak.
10.  Hati-hati dalam bekerja. Jika tidak tahu, tanyakan ke petugas laboratorium.

 Pembuatan Media

1. Kentang sebanyak 250 gr dikupas, dicuci dan dipotong menjadi bentuk dadu kecil kemudian direbus sampai empuk dan dapat diperas.
2. Kentang diperas dengan menggunakan kain dan dimasukkan ke dalam beaker glass.
3. Dimasukkan  agar-agar sebanyak 20 gr dan dextrose 20 gr ke dalam larutan kentang lalu ditambahkan aquadest sampai volume larutan 1000 ml lalu dimasukkan ke dalam panci yang sudah dipanaskan sambil terus diaduk sampai mendidih.
4. Larutan kemudian dimasukkan ke dalam erlenmeyer, ditutup menggunakan kapas lalu dibungkus lagi dengan menggunakan alumunium foil kemudian dimasukkan ke dalam autoklaf sekitar 11-15 menit.
5. Setelah selesei, larutan dimasukkan ke dalam kulkas.

Daftar Pustaka
Achmad, D,. 2007, Media Agar. Ide Besar Istri Peneliti, 
http://www.nvtech.com , Diakses tanggal 1 November 2010
Hadioetomo, RS, 1993, Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium Mikrobiologi. Gramedia: Jakarta
Rachdie, 2006, Mengenal Media Pertumbuhan Mikrobia,http://rachdie.blogsome.com/2006/10/18/mengenal-media-pertumbuhan-mikrobial/tracback , Diakses tanggal 1 November 2010
Sutedjo, 1991, Mikrobiologi Tanah, Rineka Cipta: Jakarta
Volk & Wheeler, 1993, Mikrobiologi Dasar Jilid 1 Edisi kelima, Erlangga:  Jakarta
Waluyo, L., 2005, Mikrobiologi Umum, UMM Press: Malang
Tinjauan Pustaka
Kepala Laboratorium Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan ilmu pengetahuan alam, Universitas Islam Indonesia, Panduan Penulisan  Laporan Praktikum

Editing, ahmad, M., Laporan Praktikum Teknik Sterilisasi dan Pembuatan Media   Kuliah Mikrobiologi,http://proseduralatpengujiansnikualitaskadar.blogspot.com/2011/01/laporanpraktikum-teknik-sterilisasi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar