Rabu, 28 Desember 2016

Model pembelajaran ASSURE



Nama Mahasiswa        : Joko Suyamto             
 NIM                           : S831608025
 Tugas                          : Teknologi dan Media Pembelajaran
 Dosen                         : Dr. Sarwanto








 
E-Learning materi Bakteri dengan Model ASSURE
Menurut Smaldino, dkk. (2005:49) model ASSURE adalah salah satu model yang dapat menuntun pembelajar secara sistematis untuk merencanakan proses pembelajaran secara efektif. Model ASSURE pada pelaksanaannya memadukan penggunaan teknologi dan media di ruang kelas.
A = Analyze learner characteristic (menganalisis karakteristik pebelajar)
Menurut Anitah (2009: 210) langkah yang pertama adalah mengidentifikasi karakteristik pebelajar.
a.Karakteristik umum
Karakteristik umum meliputi faktor-faktor usia, tingkat pendidikan, pekerjaan/ posisi, kebudayaan dan sosial ekonomi. Dengan analisis pebelajar akan membantu pemilihan metode dan media pembelajaran yang sesuai. Karakteristik objek pada kelas X IA 1  yang diamati memiliki kaateristik sebagai berikut :
Usia
Nilai
16 tahun
24 anak
60- 70
15
17 tahun
5 anak
71 -80
12
18 tahun
1 anak
81-100
3
Dari tabel diatas bahwa siswa memiliki nilai di bawah KKM yang ditetapkan adalah 71. Siswa rata-rata adalah berusia 16-18 tahun, dan dari berbagai daerah. Siswa umumnya berasal dari keluarga ber ekonomi menengah kebawah, dan mempunyai latar belakang pendidikan yang berbeda, baik dari MTs, maupun dari SMP.
b.Kemampuan Awal
Guru melakukan ferifikasi tentang kemampuan awal pebelajar secara informal (seperti interview atau pertanyaan-pertanyaan dalam kelas), atau secara formal (seperti tes terstandar atau tes buatan guru). Dalam pembelajaran biologi siswa sudah mendapatkan materi tersebut sejak SMP, tetapi pembelajaran tersebut masih bersifat terpadu. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan awal siswa dilakukan tes kemampuan awal. Kemampuan awal yang harus dimiliki siswa dalam penerapan pembelajaran berbasis internet adalah kemampuan siswa menggunakan IT/ komputer. Kemampuan yang lain adalah kempuan menggunakan internet.
c.Gaya Belajar
Gaya belajar berkenaan dengan pengelompokan sifat-sifat psikologis yang menentukan bagaimana seorang individu merasakan berinteraksi dengan, dan merespon secara emosional pada lingkungan belajar. Gaya belajar siswa berbeda beda ada yang gaya belajar visual, auditori, maupun kinestetik. Gaya belajar yang bermacam-macam mewajibkan untuk menggunakan media dan metode yang sesuai dengan gaya belajar tersebut.
d. Kebiasaan Memproses Informasi
Kategori ini termasuk variabel-variabel yang berkaitan dengan bagaimana kecenderungan pebelajar memproses informasi. Penggunaan internet dalam pembelajaran dapt membantu mempercepat proses interaksi materi. 

S = State Objectives (menyatakan tujuan)
Tujuan ini mungkin dijabarkan dalam silabus, buku teks, kurikulum, atau dikembangkan sendiri oleh guru. Suatu pernyataan tujuan, bukan apa yang harus dicapai oleh pembelajar dengan pembelajaran itu. Suatu tujuan merupakan pernyataan tentang apa yang akan dicapai, bukan bagaimana tujuan itu akan dicapai. Tujuan dalam penggunaan e-learning berbasis internet adalah mempercepat  pembelajaran, dan efisien waktu dan dapat dibuka dimana saja.
S = Select methods, media, and materials (memilih metode, media, dan materi)
Memilih metode dalam penggunaan e- learning harus disesuaikan dengan fasilitas yang ada. Sekolah harus melengkapi fasilitas pendukung untuk pembelajaran berbasis internet yang harus disediakan adalah komputer dengan jaringan internet yang memadai. Memilih bentuk media. Bentuk media adalah bentuk fisik yang membawakan pesan yang akan disajikan. Bentuk media misalnya, bagan lembaran balik (gambar diam atau teks), slide (gambaran proyeksi diam), audio (suara dan musik), video (gambar bergerak pada layar) dan multimedia.
U = Utilize media and materials (memanfaatkan media dan materi)
Perubahan paradigma pembelajaran dari teacher-centered ke student-centered, yang lebih memungkinkan pebelajar memanfaatkan materi, baik secara mandiri atau kelompok kecil daripada mendengarkan presentasi guru secara klasikal
1.Preview materi
Seorang guru tidak pernah menggunakan materi tanpa pertama melakukan review awal. Selama proses pemilihan, harus menentukan apakah materi itu sesuai untuk pebelajar dan tujuan yang telah ditetapkan. Selama proses seleksi materi yang tepat dan sesuai tujuan.
2.Menyiapkan materi
Guru perlu menyiapkan media dan materi untuk mendukung kegiatan pembelajaran yang telah direncanakan. Selanjutnya guru membuat daftar urutan materi dan perlengkapan yang diperlukan untuk tiap pelajaran dan membuat urutan presentasi kegiatan.
3.Menyiapkan pebelajar
Belajar dari suatu kegiatan tergantung pada bagaimana pebelajar disiapkan untuk kegiatan pembelajaran. Beberapa fungsi seperti, mengarahkan perhatian, meningkatkan motivasi, menjelaskan rasional mempelajari suatu materi, merupakan kegiatan untuk menyiapkan pebelajar, baik kelas yang teacher-centered maupun student-centered.
4.Menyajikan lingkungan belajar
Pembelajaran dilakukan diruangan kelas dengan fasilitas yang harus mendukung pembelajaran e-learning supaya siswa dapat belajar dengan baik dan optimal. Dalam pembelajaran berbasis e-learning minimal yang wajib tersedia adalah komputer/ PC, jaringan internet, maupun bisa menggunakan smart phone.
5. Menyiapkan siswa
Proses pembelajaran dapat dikatakan efektif dan efiisien maka guru harus mempersiapkan siswanya yaitu:
a)      Membuka pembelajaran dengan salam, berdoa sebelum memulai pembelajaran
b)      Meminta salah satu siswa untuk review materi pada pelajaran sebelumnya.
c)      Mengabsen ketidakhadiran siswa
d)     Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada materi bakteri
e)      Guru meminta seluruh siswa mendownload materi tersebut yang sudah di upload guru pada web.
f)       Siswa membentuk kelompok sesuai dengan petunjuk pada materi yang ada
g)      Siswa berdiskusi
h)      Guru mengarahkan dan membagikan lembar kerja
R = Require learner participation (meminta partisipasi pebelajar)
Pendidik yang merealisasikan partisipasi aktif dalam pembelajaran akan meningkatkan kegiatan belajar. Belajar merupakan suatu proses untuk mencoba berbagai perilaku dengan hasil yang menyenangkan. Dengan pendekatan ini berarti perancang pembelajaran harus mencari cara agar pebelajar melakukan sesuatu. Disarankan bahwa pebelajar membangun skema mental ketika otaknya secara aktif mengingat atau mengaplikasikan beberapa konsep atau prinsip.
E = Evaluate (menilai)
Evaluasi dari revisi meupakan komponen yang paling penting untuk mengembangkan kualitas pembelajaran.
1.Menilai hasil pebelajar
Pernyataan tentang tujuan akan membantu untuk mengembangkan kriteria guna mengevaluasi unjuk kerja pebelajar baik individual maupun kelompok. Cara menilai pencapaian hasil belajar tergantung pada hakekat tujuan itu. Menurut Dewi Salma Prawiradilaga (2008 : 69), penilaian hasil belajar diperlukan untuk mengukur tingkat pemahaman atau materi yang sudah diberikan oleh pendidik.
2.Menilai metode dan media
Evaluasi ini menilai metode dan media pembelajaran. Analisis reaksi pebelajar pada metode pembelajaran dapat membantu untuk memperoleh data dengan cara yang halus.
3.Revisi
Langkah terakhir adalah melihat kembali hasil data evaluasi yang dikumpulkan. Bila dari hasil data evaluasi menunjukkan ada kelemahan pada komponen tertentu, kembalilah pada bagian itu dengan merencanakan dan merevisinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar