Sabtu, 08 Desember 2012

makalah SAV



KUCING PERSIA DAN PERANANNYA BAGI MANUSIA
I. PENDAHULUAN
Kucing, Felis silvestris catus, adalah sejenis karnivora. Kata "kucing" biasanya merujuk kepada "kucing" yang telah dijinakkan, tetapi bisa juga merujuk kepada "kucing besar" seperti singa, harimau, dan macan. Kucing telah berbaur dengan kehidupan manusia paling tidak sejak 6.000 tahun SM, dari kerangka kucing di Pulau Siprus. Orang Mesir Kuno dari 3.500 SM telah menggunakan kucing untuk menjauhkan tikus atau hewan pengerat lain dari lumbung yang manyimpan hasil panen. Saat ini, kucing adalah salah satu hewan peliharaan terpopuler di dunia. Kucing yang garis keturunannya tercatat secara resmi sebagai kucing trah atau galur murni (pure breed), seperti persia, siam, manx, sphinx. Kucing seperti ini biasanya dibiakkan di tempat pemeliharaan hewan resmi. Jumlah kucing ras hanyalah 1% dari seluruh kucing di dunia, sisanya adalah kucing dengan keturunan campuran seperti kucing liar atau kucing kampung.
Persian cat atau lebih dikenal dengan kucing Persia, namanya mulai melambung tinggi seiring dengan minat masyarakat untuk memiliki kucing jenis ini khususnya di kota- kota besar. Bulunya yang tebal, halus dan lebat, disertai bentuk wajah yang bulat, hidung pesek, telinga yang kecil dengan jarak rentang yang sempurna dan dilengkapi dengan kedua mata bulat indah menjadikan kucing Persia primadona negeri ini. Lebih tepat dikatakan bahwa kucing jenis ini telah menjadi sebuah fenomena pada masyarakat Indonesia. Apakah itu mode atau trend, penentu status sosial hingga latar belakang pemuasan batin atau lebih tepat dikatakan cat lover. Dengan alasan – alasan tertentu mereka tidak segan mengeluarkan jutaan rupiah untuk mendapatkan seekor kucing Persia. 
Dalam makalah yang saya susun guna memenuhi tugas mata kuliah sistematika dan anatomi vertebrata ini saya akan membahas salah satu contohnya yaitu kucing Persia.
read more

II. RUMUSAN MASALAH
A. Bagaimanakah klasifikasi dari kucing Persia?
B. Bagaimanakah deskripsi dari kucing Persia?
C. Apa sajakah peranan kucing Persia bagi manusia?

III. PEMBAHASAN
A. Klasifikasi kucing Persia
Kingdom : Animalia 
Fillum  : Chordata
Class  : Mamalia
Sub class : Theria
Ordo  : Carnivora
Family  : Felidae
Genus  : Felis

B. Deskripsi kucing Persia
1. Karakteristik kucing Persia
Kucing Persia ( Chincilia longhair ) termasuk kucing berbulu panjang yang banyak digemari orang. Wajahnya yang lebar,hidung yang pesek,dan bulunya yang panjang lebat membuat kucing ini terlihat lucu dan "imut-imut". Kucing yang merupakan jenis kucing ras atau pedigree ini berbeda dengan kucing Angora. Adapun cirri-ciri dari kucing Persia adalah sebagai berikut:
a) Kepala
Kepala persia besar dan bulat, hidung pesek dan lebar dengan celah pembatas yang jelas dengan mata. Rahang kuat dan lebar, pipi penuh ditopang tulang pipi yang menonjol. Bila dilihat dari samping, bagian dahi hidung dan dagu berbentuk garis tegak lurus.
b) Telinga
Berujung bulat, bagian dasar melebar, tidak terlalu tinggi dan miring ke depan.
c) Mata
mata yang membuka berbentuk bulat dan lebar, warna mata berhubungan dengan warna bulu.
d) Badan
Dada lebar dan membulat dengan bagian punggung sedikit membulat, ukuran dan posisi perut bagian belakang membulat dan lebih rendah (cobby).
e) Kaki
Pendek, tebal, kuat ditopang tulang yang berukuran besar. Kaki depan lurus dan kaki belakang juga lurus bila dilihat dari belakang.
f) Cakar
Besar, bulat dan kokoh, lima jari di kaki depan dan jari di kaki belakang. 
g) Bulu
Panjang dan tebal mengkilap, menutupi seluruh badan.
h) Ekor
Berbulu tebal,lurus, panjang sesuai proporsi badan
i) Sifat
Mudah beradaptasi dengan berbagai macam tempat, suka bermain dan mudah untuk disayangi. Ekspresi wajah yang manis dengan sifat tenang bisa duduk dan tidur disatu tempat selama berjam-jam, tidak berisik serta bersuara lembut. 


2. Pembagian kucing Persia
Ada dua jenis kucing Persia yaitu Persian classic dan Persian Hongarian. Persian classic adalah jenis kucing Persia yang masih murni genetiknya baik dari segi morfologi tubuh dan lainya. Dapat dikatakan, Persian classic sangat menyerupai bentuk kucing Persia asli di habitat aslinya sebelum mereka mengalami seleksi genetik. Sedangkan Persian Hongarian adalah kucing Persia yang telah melalui kawin silang dengan kucing Persia Turki sehingga dihasilkan seleksi genetic bentukan kucing Persian Hongarian yang berbulu lebat dan berwajah pesek sehingga disebut “peke face” karena wajah kucing jenis ini menyerupai ras anjing Pekingese.
Di dalam dunia perkucingan ada tiga kelas kucing Persia. Yang pertama adalah Persian pet class dimana pada umumnya kelas kucing ini diternakan dan diperjual belikan hanya sebagai hewan kesayangan saja, dengan rentang harga 3 hingga 5 juta rupiah. Yang kedua adalah Persian breed class dimana kucing Persia yang termasuk kedalam kelas ini sangat diperhatikan silsilah turunan maupun genetiknya guna menghasilkan turunan yang bermutu tentunya untuk dijadikan induk atau bibit yang bermutu dan rentang harga Persian breed class berada pada 10 hingga puluhan juta rupiah. Yang ketiga adalah Persian show class dimana kucing Persia dalam kelas ini diharapkan memiliki morfologi tubuh, silsilah dan genetic yang memenuhi syarat – syarat tertentu yang ditetapkan beberapa organisasi kucing dunia. Ketentuan tersebut mengingkat dan harus dipenuhi guna mendapatkan seekor kucing Persia yang sempurna. Rentang harga Persian show class puluhan juta hingga ratusan juta rupiah. Selain itu kucing Persia juga dapat di klasifikasikan berdasarkan varietas dari corak bulu dan pola warna yang pada saat ini terdapat lebih dari 200 varietas. 

Berdasarkan panjang bulunya, persia terdiri daru dua tipe yaitu yang berbulu panjang (long haired persian) dan yang berbulu pendek (exotic short hair). 
Berdasarkan variasi warna, persia terbagi menjadi tujuh kelompok, yaitu:
a. Solid color 
b. Silver and Golden Division 
c. Shaded and Smoke Division 
d. Tabby Division 
e. Particolor Division 
f. Bicolor Division 
g. Himalayan division.

3. Susunan morfologi, anatomi serta fisiologi kucing Persia
Susunan morfologi, anatomi, serta fisiologi kucing Persia sama dengan kucing pada umumnya. Berikut gambar-gambar yang terkait dengan anatomi fisiologis kucing. untuk lebih jelasnya pelajari dan identifikasi gambar berikut.
a. Susunan kerangka
                                     
http://soeradja-biologi.blogspot.com/2011/04/mengupas-tuntas-anatomi-fisiologis.html
b. Susunan morfologi 
    
http://soeradja-biologi.blogspot.com/2011/04/mengupas-tuntas-anatomi-fisiologis.html

c. Susunan anatomi
           http://soeradja-biologi.blogspot.com/2011/04/mengupas-tuntas-anatomi-fisiologis.html
d. Fisiologi
a. Sitem pencernaan kucing Persia lengkap seperti halnya kucing pada umumnya yaitu terdiri atas mulut, faring, esophagus, lambung, usus, gaster dan anus. Selain itu juga terdapat kelenjar pencernaan seperti glandula parotis, glandula submaksilaris dan sublingualis serta kandung empedu, pancreas dan hati.
b. Sistem respirasi
Seperti halnya mamalia pada umumnya, kucing Persia juga mempunyai hidung, laring beratap sebuah epiglottis yang mengandung pita suara, serta sepasang paru-paru yang masing-masing dalam ruang pleura yang terpisah.
c. Sistem sirkulasi
Pada kucing Persia sirkulasinya sudah berkembang seperti halnya pada manusia, yaitu dengan adanya jantung serta arteri dan vena. Darah akan dipompa dari jantung ke paru-paru kemudian menuju keseluruh tubuh.
d. Sistem ekskresi
Ginjal kucing ini berbentuk seperti biji kacang, memiliki ruang median yang disebut pelvis renalis yang berhubungan dengan kandung kemih melalui ureter. Dari kandung kemih urin akan dikeluarkan melalui kloaka.
e. Sistem reproduksi
Fertilisasi kucing internal, kucing jantan memiliki organ intromitten (penis). Perkembangan embrio terjadi didalam uterus. 
Masa kehamilan atau gestasi pada kucing berkisar 63 hari. Anak kucing terlahir buta dan tuli. Mata mereka baru terbuka pada usia 8-10 hari. Anak kucing akan disapih oleh induknya pada usia 6-7 minggu dan kematangan seksual dicapai pada umur 10-15 bulan. Kucing dapat mengandung 4 janin sekaligus karena rahimnya memiliki bentuk yang khusus dengan 4 bagian yang berbeda.
f. Sistem indera
Sering kali kucing menunjukkan perilaku memilih makanan. Hal ini dikarenakan mereka memiliki organ pembau khusus di langit-langit mulutnya yang disebut sebagai organ vomeronasal atau organ Jacobson. Ketika organ ini terstimulasi oleh suatu jenis makanan tertentu, kucing akan menolak makanan selain makanan itu.
Kucing dapat melihat dalam cahaya yang amat terang. Mereka memiliki Selaput pelangi atau iris membentuk celah pada mata yang akan menyempit. Meskipun demikian, penyempitan ini juga mengurangi bidang pandang kucing. Suatu organ yang disebut tapetum lucidum digunakan dalam lingkungan dengan sedikit cahaya. Organ inilah yang menyebabkan warna-warni mata kucing ketika difoto dengan menggunakan blitz. Seperti kebanyakan predator, kedua mata kucing menghadap ke depan, menghasilkan persepsi jarak dan mengurangi besarnya bidang pandang. Mata kucing memiliki persepsi trikomatik yang lemah. Ketika cahaya yang ada terlalu sedikit untuk melihat, kucing akan menggunakan "kumis" atau misainya (vibrissae) untuk membantunya menentukan arah dan menjadi alat indera tambahan. Misai dapat mendeteksi perubahan angin yang amat kecil, membuat kucing dapat mengetahui adanya benda-benda di sekitarnya tanpa melihat.Kucing memiliki kelopak mata ketiga yang disebut membrana niktitans. Kelopak ketiga ini terdiri dari suatu lapisan tipis yang dapat menutupi mata dan nampak ketika mata kucing terbuka. Membran ini menutup sebagian ketika kucing sedang sakit. Kadang kucing yang amat mengantuk atau gembira juga memperlihatkan membran ini. 
Menariknya, ada juga beberapa bukti yang menunjukkan bahwa kumis kucing entah bagaimana juga membantu kucing dalam mendeteksi bau. Fakta juga menunjukkan bahwa kumis kucing penting untuk keseimbangan kucing. Tanpa kumis, kucing akan mengalami kesulitan untuk sekedar berjalan lurus apalagi ketika mereka berlari. Mereka juga cenderung akan salah menilai jarak ketika akan melompat sehingga sering terjatuh serta kadang-kadang suka berlari ke arah benda-benda dengan tidak terarah. 
C. Peranan kucing Persia bagi manusia
Sebagaimana yang telah dijelaskan diatas bahwa kucing Persia mempunyai harga jual yang relative tinggi sehingga sudah barang tentu ia diperjual belikan. 
Walaupun hukum menjual dan membeli kucing pun dalam syariat Islam adalah haram hukumnya berdasarkan dalil hadits Nabi Muhammad dan kaidah fiqih (al-qawa’id al-kulliyah). Dalil hadits Muhammad, diriwayatkan dari sahabat Jabir bin Abdillah bahwasanya sang Nabi telah melarang memakan kucing dan melarang pula memakan harga kucing. Hadits Muhammad itu menjadi dalil haramnya memakan kucing dan memperjual-belikan kucing. Jadi Umat Islam diharamkan untuk memperdagangkan kucing sebagaimana mereka diharamkan memakan daging kucing. 
Namun kenyataannya hal tersebut tidak menjadi suatu penghalang bagi para pecinta kucing. Karena selain bagi pedagang kucing itu ia mendapatkan keuntungan yaitu berupa materi sedangkan bagi pembelinya juga mendapat keuntungan pula yaitu berupa kepuasan karena telah memiliki kucing Persia tersebut untuk ia pelihara. Mereka membeli kucing tersebut bukan untuk dijadikan sebagai hewan yang nantinya akan disiksa tetapi sebalinya, yaitu untuk mereka sayangi.
Selain hal diatas juga terdapat manfaat jika kita memelihara kucing, yaitu:
a. Membuat Anda tenang: sebagian besar pemilik kucing mengatakan bahwa kucing membuat mereka relaks
b. Menjaga Jantung Anda: Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa tingkat kematian pemilik kucing yang disebabkan oleh serangan jantung 40% lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak memiliki kucing peneliti dari Universitas Columbia menunjukkan bahwa anak-anak yang mempunyai kucing sebagai binatang peliharaan memiliki tingkat kekebalan tubuh yang lebih tinggi. 


IV. KESIMPULAN
Kucing persia termasuk kucing berbulu panjang yang banyak digemari orang. Wajahnya yang lebar,hidung yang pesek,dan bulunya yang panjang lebat membuat kucing ini terlihat lucu dan "imut-imut".
Peranan kucing Persia bagi manusia yaitu sebagai binatang piaraan yang bernilai ekonomis yang cukup tinggi, menenangkan jiwa dan bisa juga menjaga jantung. 
V. PENUTUP
Demikianlah makalah ini saya susun, apabila terdapat kesalahan baik penulisan maupun penyampaian, maka kritik dan saran yang membangun saya harapkan dari pembaca yang budiman. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan bagi penulis khususnya. Amin.








DAFTAR PUSTAKA
Brotowijoyo, Mukayat Djarubito. 1989. ZOOLOGI DASAR. Yogyakarta: Erlangga
http://koming.blogdetik.com/2008/11/13/manfaat-memelihara-anjing-dan-kucing/20/10/20011/11.10
http://www.berbagaihal.com/2011/10/fungsi-kumis-pada-kucing.html/20/10/2011/10.40
http://petkartini.comxa.com/news/?read=472//20/10/20011/10.45
http://kucing-kucingpersia.blogspot.com/2010/11/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html/20/10/20011/11.22
http://soeradja-biologi.blogspot.com/2011/04/mengupas-tuntas-anatomi-fisiologis.html/20/10/2011/10.33
http://id.wikipedia.org/wiki/Kucing/kamis-20okt/10.22am




Tidak ada komentar:

Posting Komentar